Senin, 15 Februari 2010

Ibuku "Facebook"

Oleh : Moh. Nurwahib, SP.
Perkembangan tehnologi informasi telah banyak mempengaruhi pola pikir dan pola hidup manusia. Perubahan ini terjadi secara meneluruh tanpa mengenal batas usia. Perubahan yang paling mencolok terjadi pada kelompok usia remaja. Pada remaja era sebelum tahun 2000 an mereka menggunakan sarana surat untuk menyapa sahabat serta seseorang belahan jiwanya maupun shabat pena yang nun jauh disana. Rangkaian kata-kata terurai indah menelusuri garis-garis lembaran surat yang wangi dilipatnya rapi sesuai bentuk bunga-bunga dihatinya. Tidak cukup selembar kertas tergores pena langsung terlipat banyak pula tembaran kertas yang harus berubah bentuk menjadi bola-bola di kotak sampah.
Seiring perubahan abad seiring menjamurnya warung cepat saji, lantunan indah rangkaian kata-kata parabolic serentak bermatamorfosa menjadi instan “ tinggal seduh langsung minum”. Short message service (SMS) telah merubah segalanya “to the point aja” katanya. Lima lembar surat cinta yang wangi bim salabim menjadi “cukup dua baris aja”, karena SMS dibatasi 140 bytes. Serentak semua berubah, guru bahasa Indonesia mulai enggan member tugas mengarang “membacanya sulit” , guru SD tak lagi mengajarkan “origami”, “filateli” pun sulit karena perangko semakin jarang. Budaya SMS pun merambah pada etika berpakaian, ukuran panjang duduk celana dipendekkan sehingga SMS (sip-pake metu sitik).
Tak lama kemudian hujan pun turun dari langit seolah semua informasi yang dibutuhkan bagai tetes hujan semua turun dari langit kita tinggal menyediakan jaring “net” nya doing. Mas google dan mbak yahoo mesra membelai semua informasi yang diminta ia ladeni dengan cinta, mulai kopi tubruk sampai layanan pijat. Adalah situs web jejaring sosial popular disebut facebook pada 4 Februari 2004 Diluncurkan. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang Mahasiswa Harvard . segalanya pun mulai berubah, tampang-tampang cantik dan tampat mulai menghiasi “ muka buku ”, atau bahkan pinjam muka para bintang mulai afgan sampai spongebob “ bagi yang kurang PD”. Teman-teman lama yang sudah experied ketemu ladi walau hanya di dunia maya. Ada kata-kata puitis, ada yang selalu menggerutu, ada yang selalu meratap ada pula yang marah-marah… semua sesuai pribadi masing-masing. Peran orang tua sebagai tempat curhat mulai tergeser “ibuku facebook”, tak jarang ratapan gadis diendus si hidung belang. Ada pula yang dipecat dari sekolah bahkan ada yang dipidanakan.
Guru, Orang tua diharap tidak tuli mendengar rintihan itu, tidak buta melihat wajah anaknya di notebook, mereka menangis atau tertawa. Namun biasanya kita lebih suka memproteksi mereka dengan peraturan dan tata tertib. Bukankah peraturan dan tata tertib dibuat untuk dilanggar ? marilah sejenak meluangkan waktu untuk membuka “beranda” sedang apa anak-anak kita, apa yang mereka ungkapkan. Dengan memberikannya “imunisasi” berupa etika pergaulan, pengakuan akan harga diri, dan iman insya Alloh mereka akan seperti do’a yang kita lantunkan setiap saat. “anak sholih-sholihah, berguna bagi agama nusa dan bangsa”. (manu06cepiring).

2 komentar:

Ael Wahab Al-Fariszhy mengatakan...

mank seperti itu keadaan zaman sekarang ini yang super canggih, bila kita belum siap akan perubahan itu kita hanya akan jadi penonton atau malah jadi korban.

nuwun sewu, rangkaian kata-katanya ox indah banget. saya jadi senyum sendiri bacanya....hehehe,,,

utari cahyani mengatakan...

two tumb up pak,,
paragraft yg terakhir,,ibuku banget itu,,hehe

 
© free template by Blogspot tutorial